Hampir Gagal Menikah di Jerman karena Salah Pilih Ekspedisi
Indonesian | English
Ini lumayan bikin jengkel karena ekspedisi penerima alias dari Indonesia yang error banget. Pasanganku untungnya hanya mengirimkan verpflichtungserklärung, karena untuk bescheinigung über die anmeldung der eheschließung pihak kedutaan hanya meminta fotokopinya saja. Tapi tetep aja kalau gak sampek atau dokumennya ilang jadinya ribet. Kalau pengen tahu gimana bikin verpflichtungserklärung bisa cek postinganku sebelumnya disini.
KRONOLOGI
11 Maret 2021
Pasanganku kirim dokumen tepat setelah mendapatkan verpflichtungserklärung melalui Deutsche Post. Dia mengirimkan itu saja karena dia kelupaan waktu menjemput bapaknya, pasanganku buru-buru. Saking gugupnya dia.
Receipt dari Deutsche Post |
Lalu aku mencoba membuat janji temu melalui website Kedutaan Jerman di Jakarta. Namun karena sudah pandemi, jadinya janji temu dibatasi dan aku selalu tidak kebagian. Akhirnya pasanganku kirim email dan kita mendapatkan janji temu untuk tanggal 16 Maret 2021. Lumayan mepet dengan pengiriman dokumen, namun berdasarkan pengalamanku yang terakhir aku menggunakan DHL dan 2 hari langsung sampai. Ini pasanganku menggunakan Deutsche Post yang menurut pasanganku Deutsche Post ini lebih gede atau atasannya DHL gitu di Jerman. Jujur aja, aku udah feeling ga enak sik, takut pas di Indonesia ga di hand over sama DHL. Cuman yasudahlah aku percaya sama pasanganku.
Email janji temu Kedutaan Jerman |
Karena feelingku udah gak enak, sebelum tanggal janji temu, aku langsung kontak pihak Kedutaan apakah bisa untuk verpflichtungserklärung menggunakan fotokopinya pas pengajuan karena dokumennya dalam perjalanan. Aku sampai kirimkan bukti pengiriman dokumen yang diberikan pasanganku dan untungnya diperbolehkan, dan verpflichtungserklärung ditunjukkan ketika pengambilan visa.
13 Maret 2021
Aku cek tracking number baru aja ganti status ke Departure from outward OE (EMC) Germany. Aku pikir masih wajarlah. Terus aku coba tes antigen dulu karena tanggal 14 Maret 2021 nya bertepatan dengan Nyepi jadi aku mau tes dulu, mastikan aku negatif, jadi bisa merencanakan semuanya dengan baik. Aku takutnya kalau tiba-tiba positif tanpa gejala, semua rencanaku bisa gagal. Aku tes antigen di Bali Mandara dan bayar sekitar 200ribuan, gak sampai 1 jam langsung hasilnya keluar. Hasilku waktu itu negatif guys ;)
15 Maret 2021
Tiket pesawatku seharusnya malam, namun di reschedule sama airline nya jadinya siang baru berangkat sekitar jam 2. Jadi paginya aku tes antigen lagi sebagai syarat penerbangan karena untuk surat keterangan menggunakan antigen berlaku hanya 2 hari. Untungnya, aku booked untuk tes antigen lewat Traveloka pas pagi hari, jadinya tinggal berangkat tes. Untuk biayanya Rp. 211.890. Kenapa aku tidak menggunakan Bali Mandara lagi? Karena disana tidak bisa booking dulu dan antriannya lumayan banyak. Aku suka menggunakan Traveloka karena lebih cepat, simpel dan gampang bahkan kadang aku dapet diskon.
e-ticket pemesanan tes antigen lewat Traveloka |
Setelah hasil negatif covid keluar, aku mempersiapkan semua yang dibutuhkan waktu cek in di bandara dan yang aku butuhkan selama di Jakarta termasuk semua dokumen. Jam 12 siang aku berangkat ke Bandara. Untuk pemesanan tiket pesawat, hotel dan Airport Transfer, aku juga menggunakan Traveloka. Aku ambil paket Flight+Hotel dan sekalian Airport Transport. Untuk biaya Flight (DPS-HLP, HLP-DPS)+Hotel (1 malam di Liberty Hotel Thamrin Jakarta) Rp. 1.486.212 dan untuk Airport Transport (HLP ke Hotel) Rp. 157.000. Tinggal tunjukin e-tiket dan hasil negatif covid, aku langsung berangkat. Sesampainya di Jakarta pun untuk penjemputan dan hotelnya aku booking lewat Traveloka. Tinggal klik saja semuanya beres.
e-ticket pemesanan pesawat lewat Traveloka |
Disini aku masih cek tracking number dokumenku dan masih tidak ada perubahan status. Aku pikir masih wajar karena aku pikir langsung dikirim ke Bali secara Bali kan seperti tempat berkumpulnya penerbangan internasional juga dan hari itu setelah Nyepi jadi aku kira masih on hold paketnya.
16 Maret 2021
Hari janji temu di Kedutaan Jerman, setelah selesai aku langsung balik ke Bali karena masih ada kerjaan. Disini aku masih berharap dokumenku sampai tapi pas aku cek, status belum berubah. Aku tidak bisa berbuat apa-apa sampai status berubah. Disini aku mencoba menghubungi ekspedisi penerima di Indonesia. Disini juga aku sudah tahu ekspedisi penerima di Indonesia. Ketika aku telpon pun Customer Service (CS) nya mengatakan tidak bisa memberikan informasi sampai dokumen mereka terima.
26 Maret 2021
Status pengiriman berubah menjadi Arrival in inward (EMD) Jakarta MPC. Disini aku seneng banget tapi aku menunggu sampai dokumen di kirim ke Bali. Tidak mungkin juga kan dokumen yang baru sampai di Jakarta langsung dikirim ke Bali hari itu juga. Jadi aku menunggu karena estimasinya sampai tanggal 28 Maret 2021.
28 Maret 2021
Disini aku mulai menghubungi Customer Service karena waktu aku tracking status tetap tidak berubah. Dan tanggal ini merupakan tanggal terakhir dokumen sampai, kalau melebihi tanggal ini, kita bisa klaim asuransi. Cuman aku dan pasangan bener-bener mementingkan dokumen ini. Untuk mendapatkannya, kita musti minta tolong bapaknya pasanganku sedangkan bapaknya pasanganku dalam kondisi kurang sehat, habis operasi. Kan ya gak enak mau minta tolong suruh bolak balik imigrasi. Jadi aku keukeuh dokumennya harus dikirim ke tanganku, lha wong distatus sudah diterima sama ekspedisi ini kok, ya harusnya sampai tepat waktu dong.
31 Maret 2021
Status di tracking tetap tidak berubah. Disini kesabaranku mulai habis. Aku keukeuh minta ke CS nya buat bener-bener dibikinin laporan yang bener. Akhirnya dibikinan laporan untuk investigasi ke kantor tempat penerimaan internasional di Jakarta (tempat dokumenku di hand over terakhir kali di status).
2 April 2021
Aku follow up laporanku, katanya sudah diterima oleh kantor yang bersangkutan dan dalam proses investigasi. Disini aku masih belum bisa tenang.
5 April 2021
Disini aku follow up lagi, namun status laporan tidak berubah. Aku sudah kehilangan kesabaran. Aku minta nomor kantor tersebut namun hanya dikasih nomor yang tertera di Google dan gak ada yang angkat. Aku telpon CSnya lagi buat minta tolong ngreach kantornya tapi CS pun berhubungan dengan kantor tsb hanya lewat sistem komputer dan juga di nomor telepon yang sama yang ada di Google. Aku merasa gak bakalan bisa begini terus, akhirnya aku memutuskan untuk minta tolong temenku yang di Jakarta buat datang ke kantor tersebut buat ambil dokumenku.
8 April 2021
Temenku datang kesana buat ambil dokumenku. Dia datang ke loket pengambilan internasional. Dan yang temenku temui sangatlah tidak ramah. Saking tidak ramahnya, temenku sampai males buat ngomong sama orangnya dan telpon aku buat ngomong sama orangnya. Orangnya bilang paketku gak ada. Aku bener-bener marah sih dan pake nada tinggi sama orangnya karena orangnya ngomongnya sangat tidak ramah, bahkan aku sempet denger dia ngomong "ribet banget sih" terus dia kasih nomor dia dan bilang "ini aku bantuin ya, sebenernya bukan tugasku", demi Allah gemes banget sama orang itu, aku masih simpen nomor dan namanya deh. Ya dia pikir aku kirim dokumen gratis apa? Aku kan customer, menurut kalian aku marah dengan karyawan ini, wajar apa enggak? Akhirnya temenku balik tanpa bawa hasil apa-apa.
9 April 2021
Aku tidak kehabisan akal, sekarang kan jaman Media Sosial, aku sekalian ingin membuktikan "The Power of Social Media". Aku bikin thread di Instagram dan Twitter, menceritakan kronologi dan kemarahanku sama ekspedisi ini. Banyak juga temen-temen yang bales dan bilang kalo emang ekspedisi ini memiliki pelayanan yang buruk makanya selalu jadi pilihan terakhir untuk kirim barang. Aku bahkan tag official account ekspedisi ini. Tapi yang jawab tetep CS, kaya percuma saja kan karena CS nya itu beda kantor. CS aja yang satu tempat kerja gak bisa ngreach nih kantor apalagi aku kan. Akhirnya aku cari tahu susunan petinggi ekspedisi ini.
11 April 2021
Aku menemukan akun instagram Direktur Utama ekspedisi ini. Langsung aku kirimkan pesan secara personal dan menjelaskan apa yang terjadi. Tutur bahasaku pun juga sesopan mungkin berharap pesanku ini di notice sama beliau.
14 April 2021
Masih tidak ada respon, dan aku ingin kejelasan dokumenku akhirnya aku memberanikan diri buat komen disetiap post yang di upload sama beliau. Bahkan aku balas komentar orang lain yang sebenarnya tidak nyambung dengan komplainan ku. Bahkan aku membuat instagram story dan tag beliau agar di notice. Dan beruntungnya, akhirnya aku di notice sama beliau. Beliau meminta nomor resi dan nomor telponku. Hari itu juga Deputi dari ekspedisi tersebut menelepon dan meminta maaf atas ketidaknyamananku menggunakan jasa ekspedisi ini. Aku mengatakan tidak apa-apa yang penting dokumen saya ketemu. Beliau berjanji akan mencari dokumenku hari itu juga.
Malam harinya, beliau mengabarkan bahwa dokumenku telah ditemukan namun tidak bisa dikirim ke Bali hari itu juga karena penerbangan terakhir sudah berangkat. Beliau berjanji bahwa dokumenku akan diberangkatkan keesokan harinya menggunakan penerbangan pertama. Aku mengucapkan terima kasih banyak dan menunggu dokumen tersebut datang.
15 April 2021
Pagi harinya, beliau menelpon lagi dan mengatakan dokumen sudah dikirimkan ke Bali dan akan diantarkan oleh bapak X dan bapak Y, yang aku tidak tahu siapa dan aku juga tidak perduli, yang penting dokumenku sampek di tanganku dengan selamat. Setelah itu aku menerima whatsapp dari bapak Z yang mengatakan akan mengantarkan dokumen tersebut. Aku bilang kalau aku tidak apa-apa mengambilnya sendiri karena aku juga ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal. Tapi bapak tersebut bilang mereka sudah dijalan. Yasudah aku menunggu tapi sampai siang belum sampai, akhirnya aku tinggal untuk meeting karena aku ada kerjaan. Ditengah-tengah meeting bapaknya kirim pesan bahwa sudah sampai. Aku tidak bisa meninggalkan kerjaan begitu saja, aku minta untuk dititipkan ke satpam, namun bapak Z bilang kalau bapak X dan bapak Y ingin bertemu. Aku minta mereka buat nunggu, bapaknya bilang iya sik cuman masih tetep chat tanya kapan saya selesai.
Setelah aku selesai aku langsung ngibrit ke depan. Dan ternyata yang datang adalah Kepala Cabang atas permintaan Deputinya. Bahkan memberikanku official merchandise dari ekspedisi tsb. Mereka meminta maaf dan mengatakan bahwa dokumenku tidak bisa di scan dan oleh PIC nya disisihkan. Dalam hatiku, ya kali disisihkan, kalo aku ga bikin huru hara apa mungkin nih dokumen sampek ditanganku. Ditambah lagi dokumennya lecek banget sampek tanganku. Aku mengucapkan terima kasih dan sempat berfoto sebagai bukti dokumennya telah sampai ke tanganku.
Lalu malam harinya masih di chat sama bapak Z, buat bikin testimoni lewat video gimana bagusnya penanganan komplain pelanggan. Tentu saja aku tolak mentah-mentah. Penanganannya bagus kalo dapet arahan langsung dari petingginya. Coba komplain ke pegawainya seperti yang sudah aku lakukan udah tidak di respon sekalinya direspon sangat tidak ramah. Bapak Z mengerti dengan kekecewaanku. Aku pun juga tidak akan menggunakan ekspedisi ini lagi ke depannya.
Dari pengalamanku tadi semoga temen-temen bisa ambil pelajaran juga. Oh ya, kenapa aku tidak klaim asuransi? Kalau klaim asuransi kan case closed, aku dan pasanganku mau dokumennya sampai, walaupun kalau sampai hilang kita maunya ada laporan yang jelas hilangnya seperti apa. Intinya aku ga bakalan bisa tenang sampai terang benderang.
Kalian bisa cek Instagramku @qkincrev atau di tik tok @qkincrevdp untuk tahu kehidupanku di Jerman atau kalian pengen tanya-tanya ;) Sekian pos aku kali ini. Masukan dan kritikan dari kalian akan sangat membantuku untuk meningkatkan kualitas blogku. Atas waktunya aku ucapkan terima kasih banyak!
Have a great day Lovely Readers!
Stay Healthy and Safe <3
Booking.com
Comments
Post a Comment