Mengajukan Visa Nasional untuk Menikah di Jerman pada masa pandemi 2021
Indonesian | English
Hello lovely readers ;)
Di postinganku kali ini, aku ingin berbagi pengalamanku mengajukan visa nasional untuk menikah di Jerman. Disini kita mengajukan janji temu di Kedutaan setelah surat pernikahan dari pengadilan disetujui. Untuk langkah-langkah dan dokumen yang di butuhkan aku tulis di bawah ini.
1. Membuat janji temu melalui website Kedutaan Jerman
Setelah kita mendapatkan pemberitahuan bahwa dokumen kita diterima, aku dan pasanganku mengecek website janji temu namun tidak ada jadwal yang tersedia akhirnya pasanganku mengirimkan email ke bagian visa Kedutaan Besar Jerman. Kita dikejar oleh waktu karena batas untuk menyelenggarakan pernikahan adalah 6 bulan setelah surat diterbitkan jadi terakhir kita bisa menyelanggarakan pernikahan yaitu bulan awal bulan Agustus 2021. Jika melebihi batas waktu, jika ingin mengurusnya harus mulai dari awal lagi.
Pasanganku mendapatkan email janji temu pada pertengahan bulan Maret. Untuk mendapatkan janji temu ini, pasanganku menjelaskan bahwa kita sudah buka website pagi, siang, malam tapi tidak ada janji temu yang tersedia dan juga kita tidak punya banyak waktu lagi maka dari itu pihak kedutaan memberikan jadwal janji temu melalui email. Untuk janji temu di website Kedutaan bisa cek disini.
2. Mempersiapkan dokumen
Pengajuan dokumen untuk visa menikah ini menurutku tidak seribet mengurus dokumen pernikahannya. Dokumen yang aku setorkan seperti di bawah ini :
- Mengisi formulir permohonan visa nasional untuk menikah (kumpul keluarga)
Disini aku mengisi secara online secara detail, lengkap dan aktual. Seumpama belum yakin, bisa di simpan lalu secara otomatis terunduh dokumennya di perangkat kita. Nanti kalau sudah mau perbaiki tinggal buka website formulirnya lalu import dokumen yang sudah kita unduh di perangkat kita.
Pengisian formulir dalam bahasa Jerman dan Inggris saja. Namun, jangan khawatir karena terdapat Launch Assistant yang akan memberikan penjelasan dari masing-masing kolom. Untuk pengisian formulir bisa cek disini.
Kita diharuskan mengumpulkan 2 lembar formulir ini dan ditanda tangani oleh pemohon visa atau wali yang sah secara hukum.
- Mengisi lembar pernyataan undang-undang izin tinggal
Formulir ini dibutuhkan sebanyak 2 lembar. Aku mencetak lalu mengisi dan menandatanganinya secara manual. Untuk formulir bisa diunduh disini.
- Mengumpulkan pasfoto biometrik
Aku foto ke studio buat foto ini karena pengajuan visa kunjunganku sebelumnya fotoku tidak sesuai standard. Untuk standard foto biometrik sendiri harus berlatar belakang putih atau abu-abu muda dengan ukuran 3,5cm x 4,5cm. Untuk lebih lengkapnya bisa cek panduan pasfoto biometrik disini.
Pengumpulan pasfoto dibutuhkan 3 lembar, 2 lembar ditempel masing-masing formulir pengajuan dan sisanya disisipkan bersama dokumen-dokumen yang dibutuhkan.
- Paspor pemohon
Dibutuhkan paspor yang asli dan 2 fotokopi paspor tersebut. Untuk fotokopi dibutuhkan fotokopi halaman depan dan halaman belakang. Untuk ketentuannya, paspor diterbitkan paling lama 10 tahun, minimal terdapat 3 halama kosong untuk visa dan berlaku maksimal 1 tahun sebelum kadaluarsa.
- Polis asuransi kesehatan
Disini aku menggunakan asuransi perjalanan dari HanseMerkur. Pengajuannya sangat gampang dan diakhir uangnya dikembalikan. Biaya untuk asuransi ini 217,92 Euro dan ketika aku sampai di Jerman, aku klaim asuransi karena jadwalnya diundur jadi uangnya dikembalikan sekitar 160 Euro. Untuk informasi lanjut mengenai asuransi perjalanan akan aku bahas di artikel yang lainnya.
- Surat pendaftaran penyelenggaraan pernikahan
Surat ini harus dikeluarkan secara resmi oleh Standesamt disertai tanggal perkiraan pernikahan. Pengajuan visa nasional untuk menikah dibutuhkan hanya fotokopi saja sebanyak 2 lembar. Untuk informasi mengenai prosedur dan biayanya bisa cek disini.
- Paspor/tanda pengenal pasangan yang berwarganegara Jerman
Paspor atau tanda pengenal yang memuat data diri pasangan dibutuhkan hanya fotokopinya saja sebanyak 2 lembar.
- Bukti kemampuan berbahasa Jerman
Aku sudah memiliki sertifikat Goethe-Zertifikat A1 yang aku dapatkan dari mengikuti ujian di Goethe Institut Surabaya pada tahun 2019. Untuk biayanya sebesar Rp. 1.200.000,-. Dan pendaftarannya nanti akan aku bahas di artikel yang lainnya. Sertifikat ini dibutuhkan aslinya dan fotokopi sebanyak 2 lembar.
- Surat jaminan resmi dari Jerman (Verpflichtungserklärung)
Surat jaminan ini harus resmi dikeluarkan di kantor imigrasi yang berwenang di Jerman. Prosedur, biaya dan waktu yang dibutuhkan bisa cek disini. Surat ini dibutuhkan aslinya dan fotokopinya 1 lembar. Pasanganku mengirimkan surat ini dan hampir hilang. Untuk cerita selengkapnya bisa cek disini.
3. Memesan hotel dan pesawat
Setelah pasanganku mengirimkan surat jaminan yang asli, aku memesan hotel dan pesawat untuk ke Jakarta dari Bali. Aku menggunakan Booking.com karena mudah dan terpercaya. Untuk membantu, bisa cek di bawah ini untuk cek hotel di sekitar Kedutaan Jerman di Jakarta.
4. Janji temu
Pada saat janji temu, kita diharuskan datang 15 menit lebih awal dan membawa semua dokumen yang telah ditentukan. Di masa pandemi seperti ini, jumlah pemohon yang hadir dibatasi, jadi kita harus menunggu sampai giliran kita tiba di luar. Ketika giliranku tiba, aku masuk melewati pos keamanan dan diperiksa serta kita diharuskan menitipkan barang-barang elektronik maupun terbuat dari metal di loker pos keamanan. Aku hanya membawa dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan uang yang cukup.
Ketika masuk ke ruangan permohonan visa, kita diminta untuk meruntutkan dokumen sesuai dengan yang diminta. Setelah itu kita serahkan dokumen untuk dicek kelengkapan dokumen, lalu nama kita akan dipanggil untuk diwawancarai mengenai pernikahan menggunakan bahasa indonesia. Setelah selesai, kita diminta untuk menunggu sampai pewawancara dari Jerman memanggil nama kita lalu kita ditanyai oleh pewawancara dari Jerman tersebut. Untuk pertanyaannya sama dengan wawancara pertama menggunakan bahasa indonesia namun kali ini menggunakan bahasa jerman. Pertanyaannya seputar kapan kita ketemu pasangan kita, bagaimana kita berkomunikasi, kita menggunakan bahasa apa dan kapan rencana kita menikah. Jujur, aku sangat gugup sampai tidak bisa berkata apa-apa karena aku tidak ada persiapan belajar bahasa Jerman karena terakhir kali aku belajar sebelum ujian Goethe tahun 2019 tapi pewawancaranya sangat baik, beliau memintaku untuk ambil nafas dalam-dalam lalu memulai lagi, dan akhirnya aku lebih santai dan bisa menjawab satu-satu.
Setelah wawancara, aku membayar biaya visa sebesar kurang lebih Rp. 1.200.000 atau 70 Euro sesuai dengan kurs saat itu. Setelah selesai aku mendapatkan kwitansi lengkap dengan nomor permohonan yang digunakan untuk mengambil visa atau cek mengenai visa bisa ditunjukkan nomor kwitansinya. Selain itu, aku ditanyai mau ambil visanya ke Jakarta atau dikirim ke Bali, karena aku pikir akan diterima secepatnya jadi aku minta dikirim ke Bali jadi pasporku ditinggal di Kedutaan. Aku juga dikasih tahu bahwa aku tidak bisa cek mengenai visa sampai 8 minggu setelah pengajuan walapun pendaftaran pernikahanku kurang dari itu. Setelah itu, aku pulang dan menunggu kabar mengenai visa ku.
5. Masa tunggu visa
Setelah 8 minggu menunggu visa namun tidak ada kabar, akhirnya aku mulai mengirim email ke Kedutaan Besar Jerman di Jakarta. Namun, pihak kedutaan mengatakan belum mendapatkan kabar dari imigrasi Jerman. Hampir setiap hari aku dan pasanganku mengirimkan email dan jawaban masih sama, akhirnya pihak Kedutaan memberikan informasi untuk menghubungi pihak imigrasi Jerman. Akhirnya pasanganku mengirimkan email ke imigrasi Jerman karena kita juga harus menjadwalkan ulang pernikahan kita. Keesokan hari pihak imigrasi membalas pesan pasanganku dan mengatakan akan mengirimkan penerimaan visaku secepatnya.
6. Visa diterima
Setelah 2 hari mendapatkan email dari imigrasi, aku mendapatkan email dari Kedutaan bahwa visa diterima dan paspor bisa diambil. Karena waktu sudah mendekati dengan jadwal pernikahanku yang baru jadi aku memutuskan untuk mengambil paspor di Jakarta, sebelum berangkat ke Jerman. Aku langsung memesan tiket pesawat dan hotel menggunakan booking.com.
Sekian pengalamanku mengenai pengajuan visa nasional. Semoga bisa membantu dan jangan ragu-ragu untuk menghubungiku jika kalian ingin menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan pernikahan di Jerman. Kalian juga bisa langsung mengunjungi instagramku qkincrev untuk fast response. Kritik dan saran dari kalian sangatlah membantu ;)
Comments
Post a Comment